Dinamika Pancasila dalam Sejarah Bangsa
A. Pendahuluan
Nama Indonesia ini mengalami perkembangan seiring perjuangan kesadaran nasional awal abad XX. Sebelumnya nama Indonesia lebih dikenal dengan istilah Nusantara yang diperkenalkan Ki Hajar Dewantara dengan tujuan untuk merevitalisasi kebesaran Indonesia pada masa lampau. Kebesaran Nusantara dapat dilihat dalam sejarah perkembangan kerajaan kerajaan nasional yang mampu membawa nama nusantara dikenal bangsa asing yaitu bangsa India, Arab, Persia, Mesir dan beberapa negara di Eropa (Reffles, 2010: xx)
Istilah Indonesia akhirnya menjadi populer bagi bangsa asing yang singgah di wilayah ini, terutama kondisi bangsa Eropa (Portugis, Spanyol, Inggris, Belanda). Kondisi ini serta merta mendorong masyarakat yang tinggal di wilayah ini (nusantara) mulai memahami akan pentingnya wilayah mereka bagi dunia luar. Akhirnya istilah nusantara dan istilah lainnya secara perlahan mulai pudar setelah beberapa kali intelektual muda Indonesia yang belajar di Belanda mulai memperbolehkan nama Indonesia dengan membentuk sebuah organisasi pemuda yang bernama “Perhimpunan Indonesia” (Suhartono, 1994, 7)
B. Perumusan Dan Pengesahan Pancasila
Menurut Notonegoro kesadaran nasional kebangsaan dalam konteks Pancasila bersifat "majemuk tunggal" (bhinneka tunggal ika). Unsur unsur yang membentuk nasionalisme Indonesia adalah :
a. Kesatuan Sejarah, yaitu kesatuan yang dibentuk dalam perjalanan sejarahnya yang panjang sejak zaman Sriwijaya, Majapahit dan munculnya kerajaan kerajaan Islam hingga akhirnya muncul penjajahan VOC dan Belanda. Secara terbuka nasionalisme mula pertama dicetuskan dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dan mencapai puncaknya pada Proklamasi Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945.
b. Kesatuan nasib bangsa Indonesia. terbentuk karena memiliki persamaan penderitaan akibat penjajahan.
c. Kesatuan kebudayaan yang memiliki keragaman kebudayaan dan menganut agama yang berbeda, namun keseluruhannya itu merupakan satu kebudayaan yang serumpun dan mempunyai kaitan dengan agama agama besar yang dianut bangsa Indonesia.
d. Kesatuan Wilayah yang hidup dan mencari penghidupan di wilayah yang sama yaitu tumpah darah Indonesia.
e. Kesatuan Asas kerohanian yang memiliki kesamaan cita cita, pandangan hidup dan falsafah kenegaraan yang berakar dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia sendiri di masa lalu maupun pada masa kini.
C. Dinamika Pancasila
Unsur unsur Pancasila yang terangkai dalam sila sila yang telah dirumuskan memberikan suatu motivasi dan inovasi memanfaatkan waktu status quo penyerahan Jepang tanggal 15 Agustus 1945 dan kedatangan sekutu sebagai pemenang perang dunia II yang belum datang ke Indonesia. Tanggal 17 Agustus 1945 menjadi saksi dan bukti bahwa seluruh unsur sila-sila dalam Pancasila telah menjadi satu sehingga mampu mencetuskan suatu revolusi cepat terorganisasi dan terintegrasi sosial melawan kekuatan kolonialisme asing (Sunoto, 1981: 15)
Catatan pustaka :
Tim MKWU Pend. Pancasila Unesa. 2017, Pendidikan Pancasila, Penerbit: Unesa University Press, Anggota IKAPI No. 060/JTI/97, Anggota APPTI No. 133/KTA/APPTI/X/2015 Kampus Unesa Ketintang Gedung C-15 Surabaya, Telp. 031-8288598;8280009 ext. 109. Fax. 031-8288598, ISBN: 978-602-449-037-9, hal 1-292
Demikian catatan pustaka ini kami kerjakan dengan penuh tanggung jawab sesuai dengan prinsip kerja ilmiah.
Surabaya, 30 Agustus 2019
Mahasiswa,
Moch. Alfian Nur Fadhila
19030174009
Comments
Post a Comment