PIDATO PRESIDEN RI PADA SIDANG PARIPURNA MPR RI DALAM RANGKA PELANTIKAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TERPILIH PERIODE 2019 – 2024


Nama   : Ragilita Rohmani
NIM    : 19030174063
Kelas   : 2019 C


Mengenai sistem ketatanegaraan Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang – undang Dasar NKRI, dalam pidato presiden kemarin bapak Jokowi mengatakan tentang misi beliau. Salah satunya yaitu segala bentuk kendala regulasi harus kita sederhanakan, harus kita potong, harus kita pangkas. Maksudnya, pemerintah akan mengajak DPR untuk menerbitkan dua Undang – Undang besar, yang pertama UU cipta lapangan kerja dan yang kedua UU  pemberdayaan UMKM. Dalam hal  ini saya merasa setuju, karena dengan adanya UU tersebut akan memberikan peluang kerja semakin banyak karena terdapat pasal atau UU yang melindung para pencipta lapangan kerja. Dengan begitu nilai pengangguran di Indonesia akan mengalami penurunan. Sehingga Indonesia akan lebih mudah menjadi negara yang produktif, unggul, minim pengangguran.
Dalam pidato presiden kemarin saya mengutip kalimat “Harusnya inovasi bukan hanya pengetahuan. Inovasi adalah budaya” dan berdasarkan cerita beliau saat halal bi halal. Saya setuju dengan ungkapan beliau, karena tidak seharusnya hal yang dilakukan berulang kali dan terus menerus itu dijadikan tolak ukur pembuatan peraturan kemudian menjadi UU. Padahal tidak semudah itu membuat UU, karena UU itu peraturan yang luas, bermakna, akurat. Sesuatu yang dilakukan berulang kali itu lebih tepat bisa dijadikan sebuah budaya, tetapi selagi hal itu baik dan benar.
Mengenai pancasila sebagai paradigma pembangunan, dalam pidato presiden menjelaskan pembangunan SDM akan menjadi prioritas. Dalam jabatannya 5 tahun kemarin beliau sudah cukup banyak membuktikan bahwa beliau sudah melakukan banyak pembangunan di berbagai daerah. Semoga dalam 5 tahun kedepan keinginannya dapat terwujud, karena dengan membangun SDM yang pekerja keras, dinamis, terampil, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Maka cita – cita Indonesia menjadi negara maju dengan pendapatan tinggi akan mudah tercapai. Kita juga harus dapat bertansformasi dari ketergantungan pada SDA menjadi daya saing manufaktur dan jasa modern yang mempunyai nila tambah tinggi bagi kemakmuran bangsa, demi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Berhubungan dengan paradigma pembangunan, presiden memiliki cita yaitu melanjutkan pembangunan infrastruktur. Dalam arti beliau ingin infrastruktur yang menghubungkan produksi dengan disribusi dilanjutkan dan diperbaiki agar dapat mempermudah akses ke kawasan wisata, mendongkrak lapangan kerja baru dan mengakselerasi nilai tambah perekonomian rakyat. Itulah hal yang sangat besar pengaruhnya bagi bangsa Indonesia, maka kita sebagai pemuda penerus bangsa harus dapat membantu mewujudkan misi tersebut.

Comments

Post a Comment

Popular Posts