Mengkritisi Naskah Pidato Pelantikan Presiden Joko Widodo Periode 2019-2024


Nama  : Rafika Annisa’elyaIzzati
Kelas    : 2019 C
NIM     : 19030174078

PENDIDIKAN PANCASILA

Target utama:
1.       Indonesia menjadi megara maju
2.       Tugas birokrasi adalah making dellered
Untuk mencapai target tersebut, yang akan dilakukan:
1.       Pembangunan SDM yang terampil, menguasai IPTEK
2.       Pembangunan infrastruktur yang menghubungkan kawadan produksi
3.       Segala bentuk kendala regulasi harus kita sederhanakan, potong dan pangkas
4.      Penyederhanaan birokrasi harus kita lakukan besar-besaran
5.      Transformasi ekonomi

·         Dalam pidato Jokowi malah tidak ada pembahasan soal semangat perlindungan HAM yang dijamin oleh konstitusi. Bukan itu saja, Jokowi juga tidak menyampaikan soal visi tentang korupsi serta mandat lain yang terkandung dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Padahal, jumlah pelanggaran hukum dan HAM malah meningkat pada lima tahun kepemimpinan Jokowi di periode pertamanya 2014-2019.
·         Penekanannya ada pada sisi perbaikan birokrasi dan upaya mencapai target kemakmuran bangsa dari sisi ekonomi. Untuk merealisasikan itu, menurut dia, harus dilakukan langkah-langkah besar dan strategis seperti inovasi, peningkatan daya saing serta dukungan dari segenap elemen bangsa. "Keinginan untuk memangkas birokrasi yang menghambat investasi layak diapresiasi termasuk menempatkan tenaga fungsional berdasarkan keahlian dan kompetensi, "ujarnya. Selain itu menurut dia, begitu pun dengan keinginan menyederhanakan sejumlah peraturan perundang-undangan untuk merangsang investasi. Ia menilai, orientasi pembangunan yang Indonesiasentris harus terus mendapat dukungan agar mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia. Ia menilai semua itu akan tercapai dengan dukungan penuh dari segenap elemen bangsa dengan mengesampingkan kepentigan kelompok dan golongan.
·         Tiga persoalan yang tidak diangkat dalam pidato Presiden Jokowi ini umumnya memakan korban jiwa, yakni topik lingkungan pada kebakaran hutan dan lahan, isu HAM di Papua, serta aksi unjuk rasa 23 - 24 September lalu yang menentang revisi UU KPK


Comments

  1. Tulisan yang kritis dan analysis, mudah di pahami....insyaallah bermanfaat.

    Saya Abahnya Rafika
    Fatkhur Rozaq

    ReplyDelete
  2. Kalimat nya singkat padat dan mudah dipahami
    Saya adeknya Rafika

    ReplyDelete
  3. *Prestasi atau sukses itu multifaktoral. Faktor genetik atau keturunan yang dimanifestasikan dalam bentuk bakat, pendidikan termasuk di rumah (informal), di sekolah (formal), dan di masyarakat (non formal serta lingkungan termasuk lingkungan keluarga (pendidikan ibu/ortu, pola asuh, kondisi keluarga), dan lingkungan masyarakat (masyarakat kota/pedesaan, masyarakat pegunungan/pesisir, masyarakat industri/pertanian). Faktor individu yang bersumber dari kemampuan dan kemauan untuk berprestasi menjadi faktor utama. Individu yang cerdas (IQ, EQ, SQ, AW), mampu berpikir tingkat tinggi (logis, kritis, kreatif), mau belajar terus, disiplin, dan pantang menyerah , serta mau bertindak dengan cara baru (inovatif). Tiap anak lahir memiliki potensi yang luar biasa (genius) yang masih tersimpan, tugas pendidik adalah membuka (unlock) potensi tersebut dengan mengasuh, membimbing, mengarahkan dengan memberikan pendidikan, dan memberikan lingkungan yang menyenangkan, dan menantang shg anak bisa tumbuh dan berkembang sesuai kodratnya sebagai manusia dewasa seperti yang diharapkan... SDM hebat! Pemikiran spontan yg perlu dikaji dan dielaborasi. Mulailah sejak dini, sekarang dan seterusnya. Berani maju berawal melaksanakan pelajaran prakarya disemua tingkatan pendidikan dengan substansi produk unggulan lokal daerah masing2, bisa anyam, kulit, bebatuan pantai, boga, busana s.d rekayasa teknologi dll. Salam hormat..*

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts